Amombak Salah Pilih pemempin: Rakyat Tertekan | par Edi Susanto, S.PD | Août 2025
Memelih pemempin itu ibarat mememih nahkoda kapal. Kalau Salah Pilih, Ombak Kecil Bisa Jadi Badai, Dan Perjalanan Mulus Berubah Jadi Guncangan Tanpa Henti. Dalam Politik, Kesalahan ini Bisa Menjerumuskan Rakyat Ke Jurang Tekanan, Baik Secara Ekonomi, Sosial, Maupun Mental. Mari Kita Kupas Dengan Santai Namun Tetap Serius, Supaya Kita Paham Betapa Pentingnya Keputusan di Bilik Suara.
Banyak Orang Terjebak Melihat Pemimpin Hanya Dari Sisi Penampilan. GAYA BICARA BERAPI-API, SENYUM LEBAR, ATAU JANJI MANIS SERING MEMIKAT HATI. Padahal, Di Balik Semua Itu, Ada Tanggung Jawab Besar: Menjaga Amanah Rakyat.
Kalau Pemimpin Hanya Pandai «Show», Tapi Tak Punya Rencana Nyata, Rakyat Akan Menjadi Korban Dari Kebijakan Yang Asal-Asalan.
Salah Pilih pemempin ibarat Menyerahkan Dompet Pada Orang asing. Awalnya Tampak Aman, Tapi Tanpa Terasa, Uang Hilang Satu par Satu.
Kebijakan Yang Salah Sasaran Bisa Memicu:
- Harga Kebutuhan Pokok Melonjak.
- Lapangan Kerja Makin Sempit.
- Usaha Kecil Gulung Tikar.
Dan Lucunya (Atau Tragisnya), Di Tengah Kesulitan Rakyat, Pemimpin Yang Salah ini Masih Bisa Berfoto Ria di Media Sambil Tersenyum Lebar, Seakan Dunia Baik-Baik Saja.
Tekanan Bukan Hanya Soal Uang. Saat Kebijakan Tak Berpihak, Rakyat Jadi Lelah Secara Mental. Harapan Berkurang, Semangat Hilang.
Bahkan, Budaya Gotong Royong Yang Dulu Kuat Bisa Terkikis. Orang Mulai Berpikir «Selamatkan Diri Sendiri Saja», Karena Merasa Pemerintah Tak Lagi Berpihak. Ini Bahaya Jangka Panjang Yang Sering Tak Disadari.
Salah Pilih pemempin sering membuka pi 9 lebar-lebar utuk praktik korupsi. Ibarat Rumah, Pintu Depan Tidak Dikunci, Pencuri Pun Masuk Dengan Bebas.
Akibatnya:
- Anggaran Negara Bocor.
- Proyek Pembangunan Mangkrak.
- Kepercayaan Rakyat Hancur.
Yang Paling Menyedihkan? Rakyat Dipaksa Menanggung Beban Pajak lebih Besar Untuk menutup lubang yang dibuat oleh orang-orang tamak itu.
Meski Salah Pilih Pemimpin Membawa Tekanan, Bukan Berarti Semua Sudah Berakhir. Rakyat Punya Kekuatan Yang Luar Biasa – Suara Dan Kesadaran.
Mulai Dari Sekarang, Kita Bisa:
- Belajar Kritis membaca Visi-misi.
- Pantau Rekam Jejak Calon Pemimpin.
- Berani Bersuara Saat Kebijakan Tak Adil.
Pemimpin Yang Baik Bukan Hanya Pandai Berbicara, Tapi Juga Mau Bekerja Keras untuk Kesejahteraan Semua Orang.
MEMILIH PEMIMPIN BUKAN KONTES Kecantikan Atau Ajang Pencarian Bakat. Ini Soal Masa Depan Kita, Anak-Anak Kita, Dan Bangsa Kita.
Salah Pilih Bisa Membuat Rakyat Tertekan Bertahun-Tahun. Tapi tepat memelih? Wah, Hidup Bisa Jauh Lebih Tenang, Nyaman, Dan Penuh Harapan.
Jadi, Jangan Lagi Terpesona Pada Senyum Manis atau Kata-Kata Indah. Pilihlah Pemimpin Yang Bekerja Nyata, Bukan Yang Hanya Pandai Bergaya.
